Minggu, 25 September 2011

Notasi Algoritmik

Notasi Algoritma
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bahwa algoritma adalah rangkaian langkah-langkah  untuk memecahkan suatu masalah. Algoritma dituliskan dalam sebuah notasi yang disebut Notasi Algoritma. Notasi algoritma merupakan hal dasar yang harus diketahui oleh setiap orang yang ingin membuat suatu pogram, karena dalam notasi algoritma inilah terdapat kerangka-kerangka suatu program. Ciri notasi algoritma yang baik yaitu dapat diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa pemrograman. Hal yang penting mengenai notasi tersebut adalah mudah dibaca dan dimengerti. Meskipun demikian untuk menghindari kekeliriuan, ketaatan terhadap notasi perlu diperhatikan. 
Di bawah ini ada 3 notasi yang digunakan dalam penulisan algoritma, yaitu :
  1. Kalimat Deskriptif
  2. Diagram Alir (Flowchart)
  3. Pseudo-Code  
1. Kalimat Deskriptif 
Dengan notasi kalimat deskriptif ini, deskripsi setiap langkah dijelaskan dengan bahasa yang  jelas/gamblang. Notasi ini bagus untuk algoritma yang pendek, namun untuk masalah yang algoritmanya besar, notasi ini jelas tidak efisien. Selain itu, pengkonversian notasi algoritma ke notasi bahasa pemrograman relatif sulit.


contoh algoritma dengan kalimat deskriptif.
Algoritma menghitung luas persegi panjang:
luas persegi panjang = panjang*lebar.
  1. mulai.
  2. baca panjang
  3. baca lebar
  4. hitung luas = panjang*lebar
  5. cetak luas
  6. selesai.
2. Diagram Alir (Flowchart)
Dengan diagram alir, deskripsi setiap langkah dijelaskan dalam sebuah bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses dalam suatu program. Notasi diagram alur lebih cocok digunakan untuk masalah yang kecil, untuk masalah yang besar tidak cocok digunakan karena membutuhkan berlembar halaman kertas. Selain itu, pengkonversian notasi algoritma ke bahasa pemrograman cenderung relatif sulit.

Berikut ini adalah gambar dari simbol-simbol  yang digunakan pada flowchart program.

contoh algoritma dengan diagram alur.
Algoritma menghitung luas persegi panjang:
Tentukan luas persegi panjang. P= panjang, L=lebar, Luas=P*L.



3. Pseudo-code
Dengan notasi pseudocode, deskripsi setiap langkah dijelaskan dengan menggunakan vacabulary (baku) atau dalam arti lain seperti ini pseudocode merupakan deskripsi tingkat tinggi informal dan ringkas atas algoritma pemrograman komputer yang menggunakan konvensi struktural atas suatu bahasa pemrograman, dan ditujukan untuk dibaca oleh manusia dan bukan oleh mesin. Notasi pseudocode adalah yang paling umum di gunakan dalam penulisan algoritma karena pengkonversian ke bahasa pemograman relatif mudah.
Notasi pseudo-code terdiri dari :
  • Head(Judul) : memberikan nama pada algoritma; umumnya nama sudah dapat memberi  gambaran pada prosedur penyelesaian masalah atau masalah yang akan diselesaikan
  • Deklarasi : menyatakan jenis dari setiap elemen data (variabel) yang akan digunakan  dalam algoritma.
  • Deskripsi : merupakan inti prosedur penyelesaian masalah; meliputi pernyataan/operasi,  fungsi, penjelasan, dll.
contoh algoritma dengan pseudocode:

ALGORITMA HITUNG LUAS
menghitung luas  persegi panjang.
DEKLARASI:
   P=panjang
   L=lebar
   Luas=P*L
DESKRIPSI:
   read (P,L)
   while (Luas=P*L)
   endwhile
   write (Luas)


Kita bisa bebas menulis pseudocode selama itu mudah dimengerti bagi orang lain. Tetapi disarankan untuk menggunakan keyword yang umum digunakan seperti : if, then, else, while, do, repeat, for, dan lainnya.
 
Sampai disini dulu penjelasannya, kalo ada yang salah tolong di komen ya..

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Skull Belt Buckles